Tips Memilih Mainan Anak

Tips Memilih Mainan Anak

Banyak orang-orang menilai fase  anak adalah fase bermain, hal itu dikarenakan hampir lebih banyak waktu yang dihabiskan oleh anak-anak digunakan untuk bermain. Tidak semua anak-anak melakukan permainan yang sama karena memiliki fase yang berbeda-beda, hal ini berpengaruh terhadap proses memilih mainan anak.

Orang tua yang cerdas harusnya memahami bahwa kebutuhan bermain bagi anak sangatlah tinggi, jadi sebetulnya tidak boleh bagi orang tua untuk melarang anak-anaknya bermain. Tapi yang seharusnya dilakukan orang tua adalah memberikan sarana bermain bagi anak yang memiliki edukasi yang baik. Dengan memiliki tujuan bermain sambil belajar, hal itu dapat membantu meningkatkan kemampuan psikomotorik dan karakter bagi si anak.
Tips Memilih Mainan Anak
Tips Memilih Mainan Anak


Dalam memilih mainan untuk anak orang tua dituntut harus lebih bijak dan tepat. Tepat, artinya mainan yang dipilih dan dibelikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan otak anak. Dan juga mainan yang dibelikan harus memiliki kegunaaan sebagai sarana belajar bagi si anak.
Pemilihan mainan anak yang sesuai dengan kebutuhan si anak akan membuat proses bermain menjadi efektif dan efisien.

Fase-fase anak yang harus diketahui oleh setiap orang tua untuk mempertimbangkan dalam memilih mainan anak yang akan dibeli adalah:

1.       Fase 0-2 tahun, 
      Dalam fase ini kemampuan anak lebih didominasi oleh sensor motorik pada otak anak, sehingga mainan yang dipilih yaitu mainan yang lebih mencolok dari segi warna, jika bertekstur pun yang mencolok pula, hal ini dimaksudkan agar penangkapan sensor motorik dari anak lebih cepat. Direkomendasikan untuk memilih mainan yang dapat bergerak seperti robot-robotan karena itu sangat sesuai bagi anak.

2.       Fase 3-6 tahun, 
      Pada fase ini biasanya anak-anak sudah mulai untuk mencoba hal-hal baru, bukan hanya sekedar memperhatikan karena minat untuk berpetualangnya sudah mulai muncul. Maka pemilihan mainan yang sesuai adalah mainan yang digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri anak, sehingga mereka menjadi berani dalam mengeksplor keinginan berpetualangnya.

3.       Fase pra sekolah,
      Pada fase ini anak-anak sudah kembali berubah dalam hal tujuan bermainnya. Fase pra sekolah ini biasanya seorang anak memiliki keinginan untuk lebih bersosialisasi dan bekerjasama, maka tidak jarang masa-masa ini anak-anak bermain bersama dengan temannya. Maka mainan yang sesuai untuk anak pada fase ini adalah mainan yang memiliki manfaat dalam pembentukan kerjasama dan kemampuan bersosialisasi si anak.

4.       Pada fase terakhir adalah fase dimana anak-anak lebih memiliki hasrat untuk merangsang ketangkasan, kemampuan peran, dan kreatifitas anak. Tinggal bagaimana orang tua mampu mencarikan mainan yang sesuai.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi orang tua dalam memilih mainan anak, sehingga tidak asal beli dan tidak asal pilih. Dengan memilih mainan yang tepat bagi anak itu berarti orang tua telah mendukung proses bermain anak pada fase-fase nya.


Dengan harapan proses bermain anak digunakan sambil belajar dan membentuk karakter si anak sesuai dengan usianya. Kesalahan dalam pemilihan mainan bagi si anak akan berdampak fatal dalam pembentukan kepribadian dan karakter si anak. Semoga bermanfaat.
Aditya Windo
adekgoplem Updated at: 11:28 AM

Popular Posts

Join This Site